Sabtu, 23 April 2011

Sumbawa Unique

Ada banyak sekali hal unik yang tersimpan di Tana Samawa (Sebutan Untuk Wilayah Sumbawa). Hal-hal unik yang sangat sayang untuk tidak di simak. Dchuex Blog merangkum Hal Unik dan Manarik untuk kawan semua. Cekidot!

1. Permainan Adat Barapan Kebo (Karapan Kerbau / Buffalo Race)

Barapan Kebo(Kerbau) adalah salah satu bentuk kegiatan budaya masyarakat Sumbawa. Barapan Kebo biasanya diadakan pada saat datangnya musim hujan atau bertepatan sebelum musim tanam padi. Sepasang kerbau disanding dengan menggunakan "Noga ", sementara media yang berfungsi sebagai pijakan JOKI, dinamakan "KARENG". Untuk memacu lari kerbau, JOKI menggunakan cambuk yang terbuat dari tangkai kayu "KUKEN". Sebagai Batas Finish, sepasang kerbau karapan harus menabrak "SAKA" atau kayu yang berbentuk salib dan dipasang dengan jarak sekitar -/+ 100m dari garis start. Di sekitar "Saka" biasanya dipenuhi dengan jampi-jampi yang dipasang oleh Sandro atau Dukun, yang bertujuan agar kerbau lawan takut / tidak terkendali untuk mencapai "SAKA" tersebut.

2. Pulau Bungin, Pulau terpadat di Dunia.


Pulau Bungin dijuluki "pulau terpadat di dunia" karena luasnya hanya tujuh hektar, tetapi dihuni oleh 708 kepala keluarga (KK) atau 3.045 jiwa dengan kepadatan penduduk empat orang setiap 100 meter persegi. Yang unik dan menariknya lagi setiap lelaki yang akan melamar wanita pujaan hatinya wajib untuk menyiapkan lokasi untuk rumahnya dengan menimbun karang-karang sebagai lahan untuk membangun rumah.

Lalu hati-hati juga jika memakai pakaian berwarna hijau di pulau bungin, bisa-bisa anda menjadi sasaran kambing-kambing yang "rindu" warna hijau rumput. Kambing di PUlau Bungin sudah bisasa melahap kertas dan sebagainya. Tahun lalu ada berita tentang tertundanya acara pemungutan suara pemelihan wakil daerah karena kertas suara sebagian di lahap si kambing!


3. Ngudit Rokok Jontal ( Rokok Daun Lontar)

Daun Lontar muda yang dikeringkan adalah yang paling mantabs menurut bapak-bapak penggemar rokok daun lontar ini. Anda berminat mencoba? simak caranya

Mula-mula daun lontar dibersihkan dari bulu-bulu halus yang menempel di bagian bawah daun. Kemudian dipotong sepanjang kira-kira 20 cm dan lebar tiga jari. Potongan tersebut kemudian dilipat dua, lantas dicekungkan untuk diisi beberapa jumput tembakau. Lipatan ini kemudian dilinting, dan rokok pun jadilah.
Tak ada tembakau khusus, yang penting dapat aromanya. Karena di sini tembakau memang hadir sebagai pelengkap saja. Lagi pula kebiasaan merokok daun lontar ini tentu bukan karena alasan citarasa. Konon, asap rokok daun lontar lebih keras dari rokok kemasan. Entah pula soal kandungan nikotin dan lain-lain. Toh, mereka tampak sehat-sehat saja.

4. Desa Adat Mantar

Titi Sjuman di Desa Mantar (sela-sela syuting Serdadu Kumbang)
Hmmm.. Simak sejarah desa Mantar berikut ini ya.

Mantar adalah nama sebuah desa di pulau Sumbawa. Menurut ceritanya, sekitar abad 16-17 ada kapal kayu ukuran besar dari Thailand berlayar menuju Nusantara, sempat singgah di beberapa pelabuhan di Jawa maupun Bali. Boleh jadi ini semacam kapal dagang sehingga selain barang dagangan maka penumpangnya pun beragam, ada Melayu, Jawa, bahkan kulit putih dari Portugis, dan sebagainya.

Ketika berada di selat Alas (pulau Lombok-Sumbawa) kapal tersebut dicegat oleh kapal perompak sehingga berbelok arah ke selatan yakni ke Kuangbusir. Rupanya nasib baik tak berpihak, kapal ini malah kena musibah dihantam ombak badai menjadikan kapal pecah, mereka terdampar. Tempat kejadian ini sekarang disebut Bangkabelah. Bangka yang berarti kapal, dan belah yang berarti pecah.

Di pesisir Kuangbusir penumpang yang terdampar tak menemukan sumber air minum, maka beberapa orang jadi sukarelawan mencari, berjuang keras sampai ke atas bukit dan menemukan dua sumber mata air yang dinamakan tiu (semacam danau), yang mengalir dan tertampung di kolam besar. Sekelompok orang yang terlunta-lunta itu kemudian bermukim di sekitar tiu. Dua buah guci peninggalan abad ke 16 dari Cina, maupun fosil kerang berdiameter 1 meter menjadi bukti, merekalah cikal bakal penduduk desa yang kemudian dinamai Mantar.
Secara geografis Desa Mantar berada di atas bukit dengan ketinggian lebih kurang 630 m dari permukaan laut. Jarak dari kota Kecamatan terdekat sekitar 6,5 km. Jumlah penduduk Desa Mantar lebih kurang 2.000 Jiwa dengan dominasi usaha penduduk adalah petani dan peternak.


5. Joki Cilik Pacuan Kuda

Jika anda selama ini melihat Pacuan kuda dengan joki orang dewasa dan dengan alat yang safety prosedur. Kali ini mari ku ajak untuk melihat Joki-joki cilik pemberani dari Sumbawa. Tubuh mungil dan kecil mereka seperti tak berbobot sama sekali di bawa lari oleh kuda. Jangan salah, mereka pun lihai mengendalikan kuda dan bertahan agar tidak jatuh. Tak ada alat-alat keamaanan. Hanya Mangkar atau semacam cambuk untuk mengendalikan kuda. Itulah dia Joki Cilik Main Jaran dari Sumbawa.


6. Pulau Kenawa



Ini dia Pulau Kecil nan cantik dan penuh pesona yang menjadi tujuan paling menyenangkan bagi para Photografer. Pulau ini memiliki luas daratan hanya 13 kilometer lebih. Hanya butuh waktu 15 menit dari pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. Bupati KSB KH Zulkifli Muhadli mengatakan, kawasan seperti ini sangat jarang ditemukan di daerah lain. Karena itu, pemerintah setempat berupaya mengembangkan kawasan ini dengan membangun jalan dan fasilitas dermaga.

Nah. Anda tertarik ke Pulau Kenawa?


7. Mining PT.NNT - Maluk KSB

Lubang raksasa lokasi Pertambangan Emas PT.NNT - Maluk Kabupaten Sumbawa barat. Adalah lubang terbesar yang pernah ada di Pulau Sumbawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar