Jumat, 26 Agustus 2011

Aku Hanya Mampu Mencintaimu

Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai 
yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mata air untukmu, di 
tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-
jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan 
cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti 
sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.

Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah 
kehabisan getar, berirama melantunkan rindu. Menggema 
nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh 
air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada 
kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang 
bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.

Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang
selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah 
menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis 
yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut 
bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah 
gunung yang indah, akulah magma yang membara.

Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia 
memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak 
cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga 
nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu 
masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik 
setangkai mawar untukmu.
Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar