Bulan. Bias cahaya melukis malam jadi taman. Kubayangkan kau di sini, di pangkuan.
Memetik angin mendawaikan lagu,
seirama detak jantung memperjelas rindu.
Pemandangan selalu lebih indah,
ketika tatap matamu bersinar di pangkuan.
Mungkin kautitipkan kerling matamu pada embun.
Kukecup keningmu pada setangkai kuntum.
Jarak. Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling
Jarak. Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling
indah ketika kamu tak di sisiku. Suaramu musik
yang membebaskan aku dari sepi.
Gemuruh. Aku dengar ombak di kejauhan, bagai ritmis jantung
Gemuruh. Aku dengar ombak di kejauhan, bagai ritmis jantung
berdebar memecah sunyi. Memenuhi teluk hatiku dengan
gemuruh laut yang tak pernah henti. Sebab hanya rindu mampu
menyempurnakan percakapan kita, yang kadang tak bisa diakhiri
dengan ciuman.
Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang . Di balik
Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang . Di balik
cerahnya bintang, kaukah mengarahkan kompas hatiku. Untuk
kutemukan doamu yang kautitipkan pada langit jauh. Jejak jejakmu
melindungi setiap kenangan, menciptakan bayangan yang
berjaga di lensa mata.
Sungguh, aku kangen kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar